28/3/2018
Hari itu kami, anak penggalang di ajak untuk mengikuti sebuah acara di kampus Univertas Ibnu Chaldun yaitu Zero Waste atau Nol sampah.
Siska nirmala namanya tapi biasa dipanggil kak Pieta ia adalah seorang sarjana sastra inggris UPI ( Univertas Pendidikan Indonesia ) di Bandung gadis yang gayanya tomboy itu menyukai kegiatan mendaki gunung. Sudah berkali – kali kak Pieta naik gunung dan melihat sampah yang di kubur atau di tinggalkan disana kak Pieta pun merasa terganggu dan khawatir atas situasi tersebut. Hal inilah yang membuat kak Pieta berinovasi untuk melakukan Ekspedisi Nol Sampah.
Kak Pieta bercerita tentang perjalanan naik gunungnya yang spektakuler ! aku sangat suka ceritanya saat kak Pieta bilanng bahwa dia membawa rombong 10 orang ( sudah termasuk kak Pieta ) dan hanya membawa bekal berupa buah pir, dodol kacang, nasi liwet dan lain – lain. Aku takjub dengan cara kak Pieta mengatur jadwal makan teman – temannya.
Kak Pieta pun memberi tips naik gunung dengan Zero Waste/Nol sampah, yaitu :
- membawa makanan yang bungkusnya organik agar dapat langsung dibuang ke alam bebas seperti nasi liwet, lontong dan sebagainya,
- tempat makan dan botol minum sangat direkomendasikan,
- pilih kantong kain dari pada kantong plastik.
mungkin ini salah satunya yang ku ingat.
Dan setelah mendengar semua yang kak Pieta jelaskan mengenai Zero waste aku ikut prihatin atas gunung – gunung yang sudah tercemar sampah. Karena itu aku pun juga ingin menjalankan hidup dengan Zero waste dengan hal – hal kecil seperti mengurangi penggunaan plastik.
Setelah dipikir – pikir melakukan ekspedisi nol sampah itu gampang mungkin hanya kemalasan dan nafsu yang harus dihilangkan demi menjaga lingkungan sekitar.
Inilah akhir dari cerita saya 🙂 semoga menikmati.